NARASIOTA.COM: KPPS
Anggaran Konsumsi KPPS 1 Juta, PPS di Lombok Timur Heran Cuma Terima Rp 900 Ribu ! !

Anggaran Konsumsi KPPS 1 Juta, PPS di Lombok Timur Heran Cuma Terima Rp 900 Ribu ! !

Anggaran KPPS Pemilu Tahun 2024 - Anggaran konsumsi untuk makan dan minum bagi anggota Kelompok Penyelanggara Pemungutan Suara (KPPS) dan juga Linmas di masing-masing TPS se-Lombok Timur (Lotim) kini menuai pertanyaan. Pasalnya, meski dalam anggaran badan Ad Hoc tertera nilai sejumlah Rp 1 juta, namun mereka hanya menerima Rp 900 ribu.


Anggaran Konsumsi KPPS 1 Juta, PPS di Lombok Timur Heran Cuma Terima Rp 900 Ribu ! !


Seorang ketua KPPS, Murni (nama Samaran) mengakui bahwa anggaran operasional yang seharusnya diterima Rp 1 juta berdasarkan ketentuan dianggaran badan Ad Hoc, akan tetapi yang diterima hanya Rp 900 ribu saja melalui pencairan bank.


"Itu tidak sesuai dengan ketentuan anggaran yang sudah ada. Jadi kita bingung dengan penganggaran ini," jelasnya, Senin (12/02/2024).


Ia pun mengkhawatirkan akan timbulnya kecurigaan pada PPS yang dianggap menyelewengkan anggaran.


Hal yang sama di ungkap Bening (nama samaran), yang membenarkan bahwa anggaran yang diterima hanya Rp 900 ribu untuk konsumsi dan lainnya melalui pencairan bank.


"Sudah kita hitung-hitung alokasi anggarannya dan memang benar anggaran makan dan minumnya Rp 900 ribu. Kalau memang Rp 100 ribu per orang KPPS dengan total sembilan KPPS, memang benar dia Rp 900 ribu, tapi kenapa dianggarannya tertera Rp 1 juta," ungkapnya.


Sementara itu, sekertaris KPU Lombok Timur, Nurudin mengaku dana untuk operasional KPPS telah dikirimkan melalui rekening sejumlah Rp 1 juta dengan beberapa pembagian anggaran sesuai dengan yang telah diatur dalam anggaran badan Ad Hoc.


Untuk operasional sendiri bagi KPPS dan Linmas mencapai Rp 1 juta, sementara untuk anggaran konsumsinya juga senilai Rp 1 juta.

Anggaran Konsumsi KPPS 1 Juta, PPS di Lombok Timur Heran Cuma Terima Rp 900 Ribu ! !

Dikutip dari Inside Lombok id, dalam hitungan KPU yakni Rp 7 ribu untuk snack per orang dan nasi Rp 18 ribu per orang, sehingga total dalam sekali makan yakni senilai Rp 25 ribu.


Konsumsi sendiri diberikan empat kali dalam dua hari sehingga mencapai Rp 100 ribu per orang.


"Hanya untuk makan minumnya itu memang Rp 900 ribu," pungkasnya.

VIRAL ! ! Anggota KPPS Berparas Cantik Dipecat KPU Karena Hal Ini, Netizen : "Kasian, Padahal Baru Dilantik"

VIRAL ! ! Anggota KPPS Berparas Cantik Dipecat KPU Karena Hal Ini, Netizen : "Kasian, Padahal Baru Dilantik"

Viral Anggota KPPS Cantik Dipecat Usai Pose Salam 2 Jari dan Sebutkan Nama PrabowoBeredar video seorang wanita cantik Helmi Herawati anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS di Pangandaran dipecat setelah video salam dua jarinya viral di media sosial. Ia dianggap tidak netral dan tidak profesional hingga akhirnya diberhentikan atau dipecat.

VIRAL ! ! Anggota KPPS Berparas Cantik Dipecat KPU Karena Dianggap Tidak Netral dan Tidak Profesial, Netizen : "Padahal Baru Dilantik"

Dalam video berdurasi 17 detik tersebut nampak seorang wanita cantik mengenakan jilbab hitam dan kemeja batik merekam dirinya tengah duduk diapit dua teman wanita lainnya yang diduga sedang kumpul untuk mengikuti kegiatan bimtek anggota KPPS.


Video tersebut menjadi perbicangan ramai di media sosial dan sudah berkali - kali dibagikan di aplikasi WhatsApp, Instagram dan di Facebook. Dalam video, wanita cantik yang tergabung sebagai anggota KPPS menunjukkan salam dua jari dan menyebut nama Prabowo Subianto sambil berpose, petugas KPPS tersebut akhirnya diberhentikan.


Belakangan diketahui wanita dalam video viral itu, Helmi bertugas di TPS 8 di Desa Pagerbumi, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran.


Saat dikonfirmasi, Ketua KPU Kabupaten Pangandaran, Muhtadin, membenarkan kejadian dalam video itu di Pangandaran.


Muhtadin mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi pada Sabtu (27/1/2024) sebelum kegiatan bimbingan teknis KPPS.


"Itu anggota KPPS dan videonya sebelum Bimtek. Terus kemarin sore ada yang ngomong ke saya. Ya saya bilang pecat," ujar Muhtadin kepada sejumlah wartawan di satu hotel di Pantai Pangandaran, Minggu (28/1/2024) siang.


VIRAL ! ! Anggota KPPS Berparas Cantik Dipecat KPU Karena Dianggap Tidak Netral dan Tidak Profesial, Netizen : "Padahal Baru Dilantik"


Sementara itu, seorang anggota PPK Cigugur,  Jenal Abidin mengatakan memang sebelumnya si anggota KPPS itu suka bercanda, tapi videonya malah diupload di media sosial.


"Itu awalnya video offline berdurasi 26 detiktapi yang terupload di Facebook berdurasi 17 detik. Jadi di video itu ketua KPPS sempat mengingatkan untuk hati-hati jarinya. Tapi dia biasalah malah bercanda. Malah menyebut nomor dan nama calon," jelas Jenal.


Pihaknya mengaku sudah meminta klarifikasi dengan tahapan dari PPK ke PPS, dari PPS ke KPPS dan langsung yang bersangkutan. Dari hasil klarifikasi, memang Helmi mengaku tidak ada maksud dan tujuan mendukung salah satu pasangan calon Presiden nomor urut 2.


Akan tetapi setelah ditracking di Facebook, dia juga terkait simbol-simbol paslon lainnya juga ada dengan menunjukkan jari.


Akibat aksinya itu, hasil klarifikasi yang sudah dilakukan kemudian dikoordinasikan ke KPU Kabupaten Pangandaran dan mengarahkan untuk memberhentikan yang bersangkutan.


"Arahan KPU Kabupaten sepertinya aka diberhentikan. Karena sudah memenuhi unsur. Walaupun refleks, video itu sudah viral dan memang salah," ucap Jenal.


Setelah mendapatkan arahan dari KPU kabupaten Pangandaran, pihaknya pun sepakat untuk memberhentikannya.


"Pemilu ini memang pengalaman pertama dia menjadi anggota KPPS. Tapi alhadulillah setelah diberitahu akan diberhentikan yang bersangkutan juga menerimanya. Karena mungkin menyadari kesalahannya," jelas Jenal.

Formulir Kontak