NARASIOTA.COM: Contoh Fisiologi Hewan
Contoh Tugas : Makalah Fisisologi Hewan, Terbaru 2023

Contoh Tugas : Makalah Fisisologi Hewan, Terbaru 2023

TUGAS MANDIRI FISIOLOGI HEWAN

TUGAS MANDIRI FISIOLOGI HEWAN

MATERI

1.     Termoregulasi dan Osmoregulasi

Capaian pembelajaran;

-           Membedakan hewan poikiloterm dan homeoterm

-           Membedakan termoregulasi pada ektoterm dan endoterm

-           Menjelaskan pentignya osmoregulasi bagi hewan

-           Membedakan osmoregulasi hewan pada lingkungan air dan lingkungan darat

2.     sistem pengeluaran (ekskresi) pada hewan

capaian pembelajaran;

-       Membedakan berbagai organ penyusun pengeluaran dan cara kerjanya

-       Menjelaskan  peroses pengeluaran pada hewan

3.     sistem reproduksi

capaian pembelajaran;

-           Mendiskripsikan mekanisme reproduksi

-           Mengelompokan penyusun alat organ reproduksi pada hewan

-           Mendiskripsikan peroses spermatognesis dan oognesis

-           Menjelaskan peroses pembuahana, kebuntingan, dan kelahiran

 

TUGAS

1.     Apa yang terjadi jika kita mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung banyak garam?

Jawab: Beberapa hal yang akan terjadi jika tubuh mengkonsumsi terlalu banyak garam:

a.     Menarik cairan

Sodium yang dikandung garam membantu keseimbangan cairan dalam tubuh. Namun jika asupan garam terlalu tinggi, maka tubuh akan memerlukan lebih banyak cairan untuk membersihkan jaringan dalam tubuh agar otot dan organ-organ lain bisa berfungsi baik. Jika orang tidak minum cukup air, tubuh akan menarik cairan dari sel-sel dan ini akan menyebabkan dehidrasi.

b.     Pembengkakan bagian tubuh

Terlalu banyaknya garam dalam tubuh menyebabkan tubuh menahan lebih banyak air untuk menjaga keseimbangan, akibatnya bagian tubuh tertentu membengkak.

c.     Berdampak pada urinasi

Jika konsumsi garam sangat tinggi sehingga mengganggu fungsi ginjal, ini bisa menyebabkan orang lebih sering urinasi. Dalam hal ini urin mungkin berwarna kuning pupus sehingga tampak seperti normal, namun protein yang dikandung dalam urin akan menunjukkan tanda gangguan ginjal. Dalam hal dehidrasi, urin yang dilepas tubuh semakin sedikit, dan menjadi lebih kental serta berwarna kuning tua.

d.     Perut kembung

Tingginya konsumsi garam juga bisa menyulut kembung karena tubuh berusaha menahan lebih banyak cairan untuk menjaga keseimbangan.

e.     Gangguan ginjal

Konsumsi garam terlalu banyak bisa sebabkan gangguan ginjal, karena menambah protein dalam ginjal dan akibatnya, meningkatkan risiko gangguan ginjal serta risiko timbulnya batu ginjal.

f.      Otot kejang

Menjaga keseimbangan antara sodium dan potasium sangat penting bagi tubuh, karena kedua unsur kimia ini bertanggungjawab bagi kontraksi otot. Jika keseimbangan terganggu akibat tingginya asupan garam, orang bisa menderita kejang pada otot dan diiringi dengan rasa sakit.

g.     Sakit kepala sering timbul

Banyaknya sodium dalam tubuh meningkatkan volume darah, sehingga memerlukan ruang lebih luas dalam pembuluh darah. Tekanan terhadap pembuluh darah menyebabkan tekanan darah meningkat. Dampaknya bisa berupa sakit kepala barat yang sering muncul.

h.     Menurunnya kemampuan kognitif

 

Tingginya tekanan darah yang disulut banyaknya jumlah asupan garam lebih jauh bisa merusak arteri yang menyalurkan darah ke otak. Ini bisa menyebabkan turunnya kemampuan orang untuk berpikir dan berkonsentrasi dalam tugas sehari-hari. Selain itu, dehidrasi bisa menyebabkan merosotnya ingatan, rasa lelah dan lambatnya reaksi.

 

2.     Apa yang terjadi ketika tekanan dan volume darah kita menurun?

Jawab : Darah rendah adalah kondisi tekanan darah yang dihasilkan saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh di bawah batas tekanan normal. Tekanan darah yang normal, ukurannya 120/80 mm Hg. Beberapa ahli mengatakan bahwa tekanan darah yang rendah berada pada ukuran sistoliknya 90 (angka pertama) dan distoliknya berukuran 60 (angka kedua). Perubahan tekanan darah menjadi rendah secara tiba-tiba juga berbahaya karena bisa berdampak pusing yang hebat, akibat otak gagal menerima aliran darah yang cukup. Tekanan darah rendah terkadang diartikan sebagai tanda tidak cukupnya darah yang mengalir pada otak dan organ vital lainnya, sehingga dapat menyebabkan beberapa gejala seperti:

a.     Kepala pusing atau badan terasa ringan

b.     Pingsan

c.     Penglihatan kabur

d.     Detak jantung lebih cepat dari normalnya dan iramanya menjadi tidak teratur

e.     Merasa kebingungan

f.      Mual atau merasa tidak enak badan

g.     Lemah

h.     Merasa kedinginan

i.      Kulit pucat (pucat karena sakit)

j.      Merasa haus atau dehidrasi (dehidrasi juga bisa menjadi penyebab tekanan darah menurun)

k.     Susah fokus atau berkonsentrasi

 

Syok dapat terjadi jika tekanan darah menurun drastis, sehingga organ tubuh tidak berfungsi dengan baik karena tidak menerima cukup darah. Syok akibat darah rendah dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti sesak napas, denyut jantung cepat tetapi lemah, keringat dingin, pucat atau sianosis, serta pingsan.

 

3.     Kenapa mahluk hidup perlu melakukan osmoregulasi?

Jawab: Alasan utama makhluk hidup harus melakukan osmoregulasi adalah karena perubahan keseimbangan jumlah air dan zat terlarut di dalam tubuh memungkinkan terjadinya perubahan arah aliran air/zat terlarut menuju ke arah yang tidak diharapkan.

 

4.     Bagaimana mekanisme kerja ginjal dalam melaksanakan fungsi ekskresi?

Jawab: Selain bertugas menyaring darah dalam tubuh, mengendalikan keseimbangan cairan tubuh, serta menjaga kadar elektrolit dalam tubuh, ginjal juga memiliki peranan penting dalam sistem ekskresi pada manusia, yakni sebuah proses pengeluaran zat – zat sisa metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh.

Ginjal akan menyaring darah yang masuk ke wilayahnya, kemudian mengalirkannya kembali melalui pembuluh darah ginjal ke organ tubuh lainnya. Nah, zat-zat limbah yang tersaring dalam proses ini kemudian akan dibuang melalui urine yang dikumpulkan di panggul ginjal (renal pelvis). Sebelum akhirnya ureter akan memindahkan urine ke kandung kemih, tempat dimana urine disimpan. Dari sini, urine berjalan dan keluar dari tubuh melalui saluran kemih.

Sebagai alat ekskresi, ginjal akan menjalankan tiga tahapan dalam proses pembuangan, yakni:

a.     Penyaringan (filtrasi) dimana ginjal menyaring cairan dalam darah, sebelum akhirnya kembali ke jantung dan paru paru. Cairan yang tersaring berupa urin primer yang masih mengandung air, glukosa, dan asam amino. Namun sudah tidak mengandung protein dan darah.

b.     Penyerapan kembali (reabsorbsi). Pada tahap reabsorbsi, yang terjadi di bagian ginjal yang bernama tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus proksimal menyerap kembali zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh. Adapun hasil dari proses reabsorbsi adalah urin sekunder.

c.  Pengumpulan (augmentasi). Pada tahap pengumpulan atau augmentasi, terjadi pengumpulan cairan yang telah dilakukan dalam tahapan-tahapan sebelumya. Ini merupakan tahapan yang terakhir dan terjadi di bagian tubulus kontortus distal. Cairan yang dihasilkan oleh tahapan ini sudah berbentuk urin sesungguhnya.

 

5.     Batu ginjal merupakan gangguan berupa terbentuknya endapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, atau kantung kemih. Endapan batu ginjal itu berbentuk kristal yang tidak dapat larut. Endapan itu terbentuk akibat seseorang terlalu banyak mengonsumsi terlalu banyak garam mineral dan terlalu sedikit mengonsumsi air.\


Bagaimana hal tersebut terjadi?


Jawab : Batu ginjal, yaitu suatu keadaan di mana terbentuk batu pada ginjal. Batu ginjal muncul karena limbah yang berada di dalam darah membentuk kristal dan menumpuk di bagian ginjal.  Zat kimia yang bisa membentuk batu dan menyumbat saluran ginjal adalah asam oksalat dan kalsium. Seiring berjalannya waktu, kedua zat tersebut bisa semakin keras hingga seperti batu. Adapun beberapa tahap terbentuknya batu ginjal yaitu sebagai berikut:

a.     Crystal Nucleation, Air kemih yang supersaturasi (kental/pekat) akan mulai membentuk kristal-kristal padat, dan menjadi suatu nucleus.

b.  Crystal Growth, ketika nukleus sudah terbentuk, maka kristal akan terus bertambah besar hingga mencapai titik maksimal.

c.     Crystal Aggregation, ketika kristal tidak dapat tumbuh lagi, dia akan bergabung dengan kristal- kristal lainnya untuk membentuk partikel yang lebih besar. Inilah sebab terbentuknya sumbatan pada saluran kencing.

 

6.     Buatlah skema/alur proses pertilisasi yang dimulai dari spermatogenesis dan oogenesis!

 

Jawab : Pembentukan sel gamet pada suatu organisme baik hewan maupun tumbuhan disebut gametogenesis. Pada gametogenesis dibagi menjadi dua yaitu spermatogenesis dan oogenesis. Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma pada pria dengan cara pembelahan mitosis dan meiosis. Spermatogenesis pada sperma biasa terjadi di tubulus seminiferus/testis. Sedangkan tempat menyimpan sperma sementara, terletak di vas deferens.

a.       Proses pembentukan sperma atau spermatogenesis pada manusia sebagai berikut: Spermatogonium  --->  Spermatosit primer  --->  Spermatosit sekunder ---> Spermatid  --->  Sperma/Spermarozoa.

Ø  Spermatogonium, adalah tahap pertama pada spermatogenesis yang dihasilkan oleh testis. Spermatogonium terdiri dari 46 kromosom bersifat 2n/diploid (kromosom berpasangan).

Ø  Spermatosit primer, adalah hasil mitosis dari spermatogonium. Pada tahap ini tidak terjadi pembelahan melainkan pendewasaan. Spermatosit primer terdiri 46 kromosom dan bersifat 2n.

Ø  Spermatosit sekunder, adalah hasil meiosis I dari spermatosit primer. Spermatosit sekunder terdiri dari 23 kromosom dan bersifat n/haploid (kromosom tidak berpasangan).

Ø   Spermatid, merupakan hasil meiosis II dari spermatosit sekunder. Spermatid terdiri dari 23 kromosom yang bersifat n / haploid (kromosom tidak berpasangan).

Ø  Sperma / spermatozoa, merupakan diferensiasi atau perubahan bentuk dari spermatid. Spermatid berubah menjadi sperma yang memiliki bagian-bagian seperti kepala, leher dan ekor. Sperma terdiri dari 23 kromosom dan bersifat n / haploid dan merupakan tahap sperma yang telah matang (fungsional).

 

b.      Oogenesis adalah proses pembentukan ovum pada wanita dengan cara pembelahan mitosis dan meiosis. Oogenesis pada ovum biasa terjadi di ovarium. Proses pembentukan ovum / oogenesis pada manusia sebagai berikut: 1 Oogonium ---> 1 Oosit primer  ---> 1 Oosit sekunder dan 1 Sel polosit  ---> 1 Ootid dan 3 Sel polosit ----> 1 Ovum.

Ø Oogonium, adalah tahap pertama pada spermatogenesis yang dihasilkan oleh ovarium. Oogonium terdiri dari 46 kromosom bersifat 2n/diploid (kromosom berpasangan).

Ø Oosit primer, adalah hasil mitosis dari oogonium. Pada tahap ini tidak terjadi pembelahan melainkan pendewasaan. Oosit primer terdiri 46 kromosom dan bersifat 2n.

Ø Oosit sekunder dan polosit, adalah hasil meiosis I dari oosit primer. Oosit sekunder dan polosit terdiri dari 23 kromosom dan bersifat n/haploid (kromosom tidak berpasangan).

Ø Ootid dan 3 Sel polosit, adalah hasil meiosis II dari oosit sekunder dan polosit. Ootid dan 3 sel polosit terdiri dari 23 kromosom yang bersifat n / haploid (kromosom tidak berpasangan).

Ø Ovum, merupakan diferensiasi atau perubahan bentuk dari ootid. Ovum terdiri dari 23 kromosom dan bersifat n / haploid dan merupakan tahap sperma yang telah matang (fungsional).

 

7.     Sebutkan dan jelaskan gangguan yang terjadi pada sistem reproduksi wanita dan pria (masing-masing minimal 5)!

Jawab :

a.       Sistem reproduksi wanita terdiri dari organ luar dan dalam. Organ reproduksi wanita bagian dalam meliputi vagina, rahim, saluran telur (tuba falopi), dan indung telur (ovarium). Sementara organ reproduksi wanita bagian luar terdiri dari vulva, kelenjar Bartholin, dan klitoris.

Beberapa penyakit pada sistem reproduksi wanita yang sering terjadi adalah:

1)      Endometriosis

Salah satu penyakit pada sistem reproduksi wanita yang sering kita dengar adalah endometriosis. Penyakit ini terjadi ketika jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim tumbuh di tempat lain di dalam tubuh. Jaringan tersebut dapat tumbuh di ovarium, bagian belakang rahim, usus, atau bahkan di kandung kemih. Jaringan yang salah tempat ini akan menyebabkan nyeri haid yang hebat, perdarahan menstruasi yang deras, nyeri saat berhubungan seksual, serta sulit hamil.

2)      Radang panggul

Penyakit kedua yang kerap terjadi pada sistem reproduksi wanita adalah radang panggul. Penyakit ini diakibatkan oleh bakteri penyebab infeksi yang merambat masuk ke dalam panggul melalui vagina atau leher rahim. Salah satu penyebab yang paling umum adalah penyakit menular seksual, seperti klamidia dan gonore. Jika tidak diobati dengan baik, penyakit ini bisa menyebabkan nyeri panggul jangka panjang, tersumbatnya saluran telur, infertilitas, dan kehamilan ektopik.

3)      PCOS

PCOS atau sindrom ovarium polikistik adalah kondisi yang memengaruhi kadar hormon wanita. Wanita yang menderita penyakit ini akan menghasilkan hormon seks androgen dalam jumlah yang lebih banyak. Akibatnya, penderita akan mengalami sulit hamil, serta menstruasi yang tidak teratur atau bahkan tidak menstruasi sama sekali.

4)      Miom

Miom atau fibroid rahim adalah tumor jinak yang tumbuh di rahim. Tumor pada miom terbentuk dari jaringan otot rahim. Penyakit pada sistem reproduksi wanita ini sering menyerang wanita di usia produktif. Gejalanya dapat berupa perdarahan dari vagina di luar masa haid, nyeri panggul, kram atau nyeri pada perut, nyeri punggung, sering merasa ingin pipis, serta nyeri saat berhubungan seksual.

5)      Kanker pada organ reproduksi wanita

Kanker pada organ reproduksi wanita dikenal dengan istilah kanker ginekologi. Beberapa jenis kanker ginekologi adalah kanker rahim, kanker mulut rahim, kanker ovarium, dan kanker vagina.

 

b.       Pria juga memiliki sistem reproduksi yang berada di luar dan di dalam tubuh. Organ reproduksi pria yang terletak di luar tubuh meliputi penis, skrotum (kantong zakar), dan testis. Sedangkan organ reproduksi pria yang berada di dalam tubuh adalah epididimis, saluran vas deferens, saluran kemih, vesikula seminalis (kantung air mani), kelenjar prostat, dan kelenjar bulbourethral.

Berikut ini adalah beberapa penyakit yang dapat menyerang sistem reproduksi pria:

1)      Epididimitis

Penyakit ini terjadi akibat adanya peradangan pada epididimis, yakni saluran di dalam skrotum yang menempel pada testis. Saluran ini berperan untuk mengangkut serta menyimpan sperma yang diproduksi oleh testis. Epididimitis dapat menyebabkan buah zakar bengkak dan nyeri, air mani mengandung darah, nyeri saat buang air kecil dan ejakulasi, serta gangguan kesuburan.

2)      Orchitis

Penyakit ini merupakan salah satu penyakit pada sistem reproduksi pria yang cukup sering terjadi. Orchitis adalah peradangan pada testis, yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Orchitis bisa menyerang salah satu testis maupun keduanya sekaligus. Sama seperti epididimitis, orchitis juga bisa menyebabkan buah zakar bengkak dan nyeri. Bila tidak ditangani, penyakit ini bisa menyebabkan kemandulan dan penurunan produksi hormon testosteron.

3)      Gangguan prostat

Prostat adalah kelenjar pada sistem reproduksi pria yang membungkus saluran kemih atau uretra. Kelenjar ini memproduksi cairan mani yang berfungsi untuk menyuburkan dan melindungi sperma. Gangguan pada prostat dapat berupa peradangan prostat (prostatitis), pembesaran prostat (BPH), atau kanker prostat.

4)      Hipogonadisme

Hipogonadisme pada pria terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan hormon testosteron yang cukup. Pada pria dewasa, kondisi ini dapat menyebabkan penurunan libido, gangguan produksi sperma dan fungsi organ-organ reproduksi, serta infertilitas.

5)      Sifilis

Penyakit pada sistem reproduksi pria yang selanjutnya adalah sifilis.  Penyakit sifilis juga biasa disebut ‘raja singa’. Sifilis bisa terjadi karena aktivitas seksual. Selain itu, bisa juga karena transfusi darah. Bakteri yang menyebabkan sifilis adalah bakteri Reponema Pallium.

Formulir Kontak