NARASIOTA.COM: Reksadana
Investasi Saham untuk Pemula: Panduan Awal yang Aman

Investasi Saham untuk Pemula: Panduan Awal yang Aman

Investasi Saham untuk Pemula: Langkah Awal yang Aman dan Menguntungkan


Hai, sobat! Lagi kepo nih sama yang namanya investasi saham? Dengar-dengar bisa bikin cuan, tapi takut rugi karena harganya naik-turun? Atau bingung mau mulai dari mana?


Tenang, perasaan itu wajar banget. Saham memang seperti kuda liar—bisa membawamu ke tujuan dengan cepat, tapi juga bisa melemparkanmu jika tidak tahu cara menungganginya. Tapi jangan khawatir, dengan panduan yang tepat, kita bisa belajar "menunggangi" saham secara perlahan dan aman.


Nah, artikel ini akan memandu kalian, para pemula, melalui langkah-langkah awal berinvestasi saham yang aman, terukur, dan mengedukasi. Yuk, kita mulai!



Mitos vs Fakta: Bongkar Dulu Mindset yang Salah


· Mitos: "Main saham = judi."

  Fakta: Investasi saham yang benar dilakukan dengan analisis, bukan spekulasi. Bedanya, judi mengandalkan untung-untungan, investasi mengandalkan penelitian dan kesabaran.

· Mitos: "Harus punya uang miliaran buat mulai."

  Fakta: Sekarang kita bisa mulai beli saham dengan modal Rp 100.000 saja! Bahkan ada aplikasi yang memungkinkan kita beli saham secara fractional (beli sebagian).

· Mitos: "Harus pantengin layar terus tiap menit."

  Fakta: Sebagai pemula, justru strategi terbaik adalah investasi jangka panjang. Jadi, nggak perlu stres lihat naik-turun harga setiap detik.



Langkah 0: Siapkan "Dana Darurat" dan "Mental Tahan Banting"


Sebelum melompat ke saham, pastikan dua hal ini sudah aman:


1. Dana Darurat: Sudah punya tabungan yang bisa cover 3-6 bulan pengeluaran? Dana ini JANGAN dipakai untuk saham!

2. Mental Investasi: Saham itu fluktuatif. Harganya pasti akan turun suatu saat. Kamu harus siap secara mental melihat warna merah (rugi sementara) di portofolio tanpa panik.



Langkah 1: Kenali Jenis-Jenis Investasi yang Lebih Dulu


Sebelum saham, kenali dulu "tetangganya":


· Deposito: Aman, return-nya pasti, tapi rendah.

· Reksadana: Dana dikumpulkan dan dikelola oleh Manajer Investasi. Cocok banget untuk pemula yang belum mau analisis saham sendiri.

· Obligasi: Mirip meminjamkan uang ke perusahaan atau negara, dapat bunga tetap.

· Saham: Potensi return-nya paling tinggi, tapi risikonya juga paling tinggi.


Tips Pemula: Alokasikan sebagian dana ke Reksadana Saham dulu untuk merasakan "denyut" pasar saham tanpa harus pilih saham sendiri.



Langkah 2: Buat Rekening Efek (Akaun Sekuritas)


Ini adalah "rekening khusus" untuk jual-beli saham. Caranya gampang banget, bisa online!


1. Pilih Perusahaan Sekuritas: Cari yang terpercaya, aplikasi mobile-nya user-friendly, dan komisi beli-jualnya kompetitif. Bisa riset kecil-kecilan di internet.

2. Daftar Online: Download aplikasi mereka, ikuti proses registrasinya.

3. Lengkapi Dokumen: Biasanya butuh foto KTP, NPWP, dan selfie.

4. Dana Awal: Setorkan dana awal ke rekening dana nasabah (RDN). Ini uang yang akan dipakai untuk beli saham.



Langkah 3: Pelajari Dua Jenis Analisis Dasar


Jangan asal beli! Pemula wajib tahu dua cara analisis ini:


A. Analisis Fundamental (Mencari "Sekolah Favorit")


Ini adalah analisis untuk mencari perusahaan yang sehat dan punya masa depan cerah. Seperti memilih sekolah favorit, kita lihat kredibilitas dan prestasinya.


· Cara Analisis:

  · Laporan Keuangan: Lihat apakah labanya tumbuh terus? Utangnya banyak atau sedikit?

  · Produk/Jasa: Apakah produknya dibutuhkan banyak orang? Seperti saham Unilever (produk sehari-hari) atau Telkomsel (kebutuhan komunikasi).

  · Manajemen: Bagaimana track record pemimpin perusahaannya?

· Kelebihan: Cocok untuk investasi jangka panjang (>3 tahun). Lebih aman.


B. Analisis Teknikal (Mencari "Waktu yang Tepat")


Ini adalah analisis dengan membaca grafik pergerakan harga untuk memprediksi arah harga selanjutnya. Seperti melihat ramalan cuaca untuk menentukan kapan waktu terbaik berpergian.


· Cara Analisis: Belajar membaca pola grafik, trendline, dan indikator seperti RSI atau MACD.

· Kelebihan: Cocok untuk trading jangka pendek.

· Kekurangan: Lebih berisiko untuk pemula.


Saran untuk PEMULA: FOKUS pada Analisis Fundamental dulu. Beli perusahaan bagus dan tahan dalam waktu lama.



Langkah 4: Mulai Beli Saham Pertamamu!


Setelah punya akun dan pengetahuan dasar, saatnya eksekusi!


1. Tentukan Saham "Blue Chip": Untuk pemula, pilih saham blue chip—saham perusahaan besar, likuid (mudah diperjualbelikan), dan fundamentalnya kuat. Contoh: BBCA (BCA), TLKM (Telkom Indonesia), UNVR (Unilever).

2. Lakukan Averaging Down: Jangan serakah! Jangan habiskan semua uang sekaligus. Beli dalam porsi kecil. Jika harganya turun, beli lagi sedikit. Strategi ini disebut averaging down atau cost averaging, yang bisa menurunkan harga rata-rata beli kita.

3. Diversifikasi (Jangan Taruh Semua Telur di Satu Keranjang): Jangan beli satu jenis saham saja. Alokasikan dana ke beberapa sektor, misalnya:

   · Rp 500.000 untuk saham perbankan (BBCA)

   · Rp 500.000 untuk saham telekomunikasi (TLKM)

   · Rp 500.000 untuk saham konsumsi (ICBP)



Masalah Umum Pemula & Solusinya


· Masalah: "Takut rugi, jadi nggak berani mulai."

  Solusi: Mulai dengan nominal yang sangat kecil (Rp 100.000). Anggap saja sebagai biaya pendidikan. Rugi Rp 50.000 adalah "uang sekolah" yang murah untuk belajar.

· Masalah: "Ikut-ikutan teman beli saham 'yang lagi panas'."

  Solusi: JANGAN! Ini namanya FOMO (Fear Of Missing Out) dan itu sangat berbahaya. Lakukan analisis sendiri, atau minta saran dari financial advisor yang independen.

· Masalah: "Panik jual ketika harga turun."

  Solusi: Ingat, rugi baru benar-benar terjadi ketika kamu menjual saham tersebut dalam kondisi rugi. Selama belum dijual, kerugian itu hanya di atas kertas (paper loss). Jika fundamental perusahaan masih bagus, justru itu saatnya untuk averaging down.



Kesimpulan: Investasi adalah Perjalanan, Bukan Perlombaan


Investasi saham untuk pemula bukan tentang mencari cepat kaya. Tapi tentang belajar disiplin, mengelola emosi, dan membangun aset secara bertahap.


Mulailah dengan modal kecil, fokus pada perusahaan berkualitas, dan bersabarlah. Dengan konsistensi dan terus belajar, kamu akan melihat bagaimana uangmu yang kecil itu bisa tumbuh seiring waktu, layaknya menanam pohon.


Jadi, sudah siap untuk membeli saham pertamamu? Yuk, mulai hari ini!



FAQ Mini: Pertanyaan Seputar Saham untuk Pemula


1. Apa bedanya saham dan crypto?


Saham mewakili kepemilikan di perusahaan yang nyata dan teregulasi. Crypto adalah aset digital yang volatilitasnya jauh lebih ekstrem dan risikonya lebih tinggi.


2. Kapan waktu terbaik untuk jual saham?


Untuk investor pemula, jual saham ketika: 1) Tujuan finansialmu sudah tercapai, 2) Fundamental perusahaan memburuk secara konsisten, 3) Kamu butuh dana darurat.


3. Apa itu dividen?


Dividen adalah bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Ini adalah salah satu sumber pendapatan pasif dari investasi saham.


4. Berapa lama idealnya investasi saham?


Minimal 3-5 tahun untuk merasakan manfaat compounding dan melewati siklus naik-turun pasar.


5. Apa itu saham gorengan?


Saham yang harganya digoreng (dinaikkan secara artifisial) oleh sekelompok orang, lalu dijual massal. SANGAT BERBAHAYA untuk pemula! Hindari saham yang naik drastis tanpa fundamental jelas.

Pengertian Investasi Menurut Para Ahli, Jenis dan Contohnya 2020-2023

Pengertian Investasi Menurut Para Ahli, Jenis dan Contohnya 2020-2023

Pengertian Investasi Menurut Para Ahli, Jenis dan Contohnya 2020-2023

Investasi - Investasi dapat dikatakan adalah sebuah aktivitas inti dari dunia keuangan, pengertian investasi pun beragam, tergantung dari para ahli yang memberikan pemahamannya masing-masing mengenai investasi.


Pada artikel kali ini, selain Pengertian Investasi Terbaru 2023, terdapat juga beberapa Pengertian Investasi Menurut Para Ahli 2020.


Pengertian Investasi Menurut KBBI


Pengertian investasi berdasarkan KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, investasi adalah "penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan".


Pengertian Investasi Menurut OJK


Investasi adalah "penanaman modal, biasanya dalam jangka panjang untuk pengadaan aktiva tetap atau pembelian saham-saham dan surat berharga lainnya untuk memperoleh keuntungan (investment)".


Pengertian Investasi Menurut Investopedia


Investopedia sebagai rujukan dalam hal keuangan, investasi menurutnya ialah "sebuah pengalokasian uang atau aset lainnya dalam sebuah perusahaan atau benda dengan harapan mendapatkan keuntungan dimasa mendatang".


Pengertian Investasi Menurut Ray Dalio


Ray Dalio sebagai pendiri Bridgewater Associates sebagai salah satu perusahaan investasi terkemuka juga berpendapat bahwa investasi adalah tentang "mempertimbangkan resiko dan hasil dari setiap keputusan investasi".


Pengertian Investasi Menurut Warren Buffett


Warren Buffet sebagai salah satu investor terkenal di dunia memiliki pendapat bahwa "investasi sebagai proses membeli kepemilikan dalam bisnis yang dapat dipahami dengan baik dan memiliki prospek jangka panjang yang kuat".


Pengertian Investasi Menurut Robert Shiller


Robert Shiller sebagai pemenang Nobel Ekonomi berpendapat bahwa "Investasi adalah sebuah tindakan memperoleh aset riil atau finansial yang memiliki nilai dimasa depan".


Pengertian Investasi Menurut Peter Lynch


Peter Lynch sebagai seorang investor legendaris sekaligus penulis "One Up On Wall Street", menyatakan bahwa "Investasi yang baik melibatkan riset yang mendalam tentang perusahaan dan produk tujuan".


Apa Itu Investasi dan Tujuan Investasi ?


Apa yang Dimaksud Investasi ?


Investasi adalah sebuah aktivitas menempatkan modal pada perusahaan, benda atau lembaga baik berupa uang atau aset dan barang berharga lainnya dengan harapan akan mendapatkan keuntungan dalam kurun waktu tertentu.


Karena mendapatkan keuntungan dikemudian hari inilah sehingga investasi juga dapat disebut sebagai penanaman modal.


Istilah investasi sendiri berasal dari bahasa Italia, "Invetire" yang berarti memakai atau menggunakan.


Pada umumnya, dana atau aset yang ditanamkan oleh investor akan dikembangkan oleh pengelola, keuntungan dari hasil kelola tersebut nantinya akan dibagikan ke investor sebagai imbal balik.


Dalam ekonomi, investasi adalah membeli barang yang tidak akan digunakan sekarang namun disimpan sebagai harta yang dimana setelah melewati masa tertentu akan mengalami perubahan nilai.


Investasi tidak melulu tentang mendapatkan keuntungan, akan tetapi memiliki resiko kerugian di dalamnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami resiko dan jenis-jenis investasi.


Tujuan Investasi


Dalam segala bentuk aktivitas tentunya memiliki tujuan, termasuk investasi.


Berikut beberapa tujuan investasi bagi kebanyakan investor :


  1. Mendapatkan jaminan dalam bisnis.
  2. Mendapatkan hasil yang tetap dan berjangka.
  3. untuk kehidupan yang layak di masa yang akan datang.
  4. Mengurangi tekanan invlasi.
  5. Berpartisipasi dalam pembangunan negara.
  6. Dapat mengembangkan usaha.
  7. Mengontrol dana untuk suatu kepentingan khusus.
  8. Dengan investasi dapat menjaga hubungan antar perusahaan.


Jenis-jenis Investasi Jangka Panjang dan Investasi Jangka Pendek


  • Investasi Saham
  • Investasi Emas
  • Investasi Digital
  • Investasi Properti
  • Investasi Reksadana
  • Investasi Syariah
  • Investasi Valuta Asing
  • Investasi Deposit
  • Investasi Obligasi
  • Ivestasi Cryptocurrency


Macam dan Bentuk Investasi


Investasi Aktiva Riil


Invetasi Aktiva Riil ini biasanya dilakukan oleh seseorang baik dalam bentuk yang terlihat maupun tidak terlihat. Contohnya investasi tanah, investasi properti, investasi logam, dll.


Investasi Aktiva Finansial


Investasi Aktiva Finansial dilakukan oleh seorang investor dalam bentuk sekuritas. Contohnya investasi deposito dan investasi saham.


Jenis Investasi Berdasarkan Jangka Waktu


Investasi Jangka Panjang


Investasi jangka panjang membutuhkan waktu lebih dari 3 tahun untuk menikmati hasilnya, bisa jadi 5 tahun, 10 tahun, belasan tahun bahkan lebih.


Return yang akan dihasilkan oleh investasi jangka panjang ini tentunya lebih besar. Investasi jangka panjang ini cocok untuk kamu yang menyiapkan tabungan atau penghasilan dimasa mendatang.


Investasi Jangka Pendek


Investasi jangka pendek dapat memungkinkan kamu mendapatkan keuntungan atau return dalam kurun waktu kurang dari 3 tahun dan dapat kamu konversikan dengan uang atau jual.


Namun tentunya perlu kamu ingat bahwa investasi jangka pendek ini akan memberikan return yang lebih kecil dibandingkan dengan investasi jangka panjang, akan tetapi cocok untuk memenuhi kebutuhan dalam waktu dekat.


Manfaat Investasi dan Resiko Investasi


Manfaat Investasi


Beberapa manfaat investasi yakni sebagai berikut :


  1. Dapat Meningkatkan Aset (seperti pembelian tanah, rumah, atau apartemen yang dimana peningkatan nilai membutuhkan waktu lama dan kesabaran yang extra).
  2. Memenuhi Kebutuhan Dimasa Depan
  3. Gaya Hidup yang Hemat
  4. Menghindari Hutang Piutang


Resiko Investasi


Selain memiliki manfaat, investasi juga memiliki banyak resiko, seperti :


  • Financial Risk
  • Exchange Risk
  • Liquidity Risk
  • Bussiness Risk
  • Country Risk


Hal yang Wajib Diperhatikan Sebelum Berinvestasi


  1. Jangan melakukan investasi tergesa-gesa.
  2. Harus meriset terlebih dahulu perusahan atau sesuatu yang akan dijadikan tempat untuk investasi termasuk objek potensial yang akan dipilih.
  3. Pertimbangkan jangka waktu investasi.
  4. Memahami resiko yang bisa terjadi sebagai investor dan jenis investasi yang dipilih.
  5. Tidak bertindak secara spekulatif.
  6. Menilai dan mengetahui modal yang bisa disiapkan.


Faktor yang Dapat Mempengaruhi Naik Turunnya Laju Investasi


  • Tingkat suku bunga.
  • Infrastruktur.
  • Terjadinya perubahan tingkat atau nilai tukar.
  • Tingkat inflasi.

Formulir Kontak